Rabu, 01 Juli 2009


pameran tunggal “WALIK GREMBYANG”

25 TAHUN PERJALANAN BERKESENIAN

25 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1984, saya bersama teman-teman sebaya, sekitar berjumlah 5 (lima) pemuda, berkeinginan mendirikan suatu perkumpulan yang bisa menampung hobby kami yaitu melukis. Setelah secara intens berembug akhirnya lahirlah keputusan untuk mendirikan suatu sanggar lukis yang kami beri nama Sanggar Mahar-dhika Art di desa Purwosari. Nama Mahardhika karena didirikan pada bulan Agustus 1984. Saat itu kami masih remaja yang masih awam dalam kesenian, Agar sanggar ini selain sebagai perkumpulan hobby juga sebagai tempat belajar, maka kami mengundang 2 ( dua) orang senior yang sedesa dengan kami untuk diangkat sebagai pembimbing. Seorang adalah mantan guru kesenian kami, yaitu Rashad Herman, yang memiliki ketrampilan teknik realistik yang cukup baik. Satunya lagi adalah Soekoco, seseorang yang pernah mengenyam pendidikan di ASRI Jogja.
Sebelum Sanggar Mahardhika Art dibentuk kami masing-masing sudah memiliki beberapa lukisan ( gambar). Saat ada gagasan berpa-meran, dalam rangka untuk meresmikan berdirinya sanggar ini, kami semua langsung siap. Dan pada bulan itu juga pameran kami yang pertama bertempat di sekitar lokasi Kawedanan Purwosari. Setahun berikutnya, 1985, kami berpameran yang kedua di gedung serba guna Gaya Ria Purwosari.
Tapi sayang ketika memasuki tahun ketiga kehidupan sanggar kami mulai redup karena satu persatu para anggotanya meninggalkan desa Purwosari. Ada yang karena bekerja dan ada yang karena melanjutkan sekolah di luar kota, di antaranya adalah saya.
Tahun 1986 saya melanjutkan belajar seni di IKIP Malang Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Di sinilah pengetahuan dan ketrampilan teknis berkesenian lebih dalam mulai saya dapatkan. Dan di sini jugalah saya mulai mengenal lukisan yang bergaya ekspresionistik dan abstrak ekspresionistik secara lebih jelas. Sebelumnya saya menekuni gaya realisik. Gaya ekspresionistik saya akrabi sampai sekitar tahun 1989.
Pada tahun 1989 saya bereksperimen dan bereksplorasi sendiri untuk mencari teknik dan bentuk yang cocok atau sesuai dengan suasana kejiwaan saya dalam berekspresi. Maka pada tahun 1990 saya menemukan gaya lukisan cukup me-narik bagi saya, gaya itu saya sebut PLURAL PAINTING. Maksudnya melukis bagi saya adalah sebuah proses meditasi Ia merupakan proses pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang saya gunakan berpijak pada gagasan PLURAL PAINT-ING. Artinya, untuk untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai kete-patan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi, maka idiom-idiom yang digunakan harus bersifat terbuka, yaitu : Multi-etnis, multi-teknik, dan multi-style. Gaya lukisan ini mengantarkan saya untuk berpameran di berbagai kota.
Tahun 2006 saya mulai dihinggapi kejenuhan dengan gaya lukisan yang sudah sekitar 17 tahun saya tekuni. Kejenuhan itu mencapai puncak pada tahun 2007. Agar saya bisa tetap eksis di kesenian, maka saya harus berani berubah. BERUBAH TOTAL ! Yang dalam bahasa Jawanya WALIK GREMBYANG ! Baik dari segi tenik, gaya, komposisi, mapun tema. Untuk berubah saya melakukan eksperimen dan eksplorasi sampai menghabiskan berlembar-lembar kanvas. Di awal 2008 saya mendapatkan gaya lukisan yang cukup memberi kesegaran dan gairah baru dalam saya berekspresi di dunia seni lukis. Pada gaya lukisan yang saya gunakan kali ini, dari segi gagasan, saya mencoba mengkomposisi landscape tubuh dengan elemen-elemen dasar seni lukis. Atau mengkomposisi garis dan bidang plastis dengan garis dan bidang ekspresif.
Akhirnya salam cinta dari kami.

Wahyu Nugoroho


MATERI PAMERAN
: ( klik gambar )












3 komentar:

Anonim mengatakan...

Selamat berkarya terus Mas Wahyu...panjenengan adalah aset nasional yang sangat berharga dalam perkembangan seni budaya, khususnya seni lukis. Semoga semakin banyak pecinta dan pengabdi seni yang mengapresiasi karya-karya agung panjenengan....

Wahyu Nugroho mengatakan...

terima kasih atas kunjungan dan supportnya.

salam

> hery mengatakan...

Mas Wahyu, maju terus untuk semua cita-cita dan harapan Anda...jangan pernah redup sesuatu yang baik itu...jadilah pendekar seni !

salam