Rabu, 10 Juni 2009
DATANGLAH, YA ALLAH (hlm. 77-78)
Aku datang kepadaMu, ya Allah
dengan tangan terentang dan muka ke tanah.
Aku datang kepadaMu, ya Allah
bila habis segala daya
dan jiwa terpesona.
Datanglah pula Kau padaku, ya Allah!
Datanglah Kau padaku, wahai,
Tanya Dari Segala Tanya!
Lihatlah tanganku yang terpesona.
Lihatlah jantungku yang berdebar dengan gemas.
Wahai, berdaginglah Engkau
maka tanganku akan meremasMu.
Adakah mataMu mentari atau bulan?
Adakah Kau dendam atau Pengampunan?
Adakah Kau pembalasan atau Ciuman?
Menataplah Kau padaku, ya Allah!
Lihatlah kerinduanku untuk mengerti
gemetar kakiku menahan guyah
dan keakraban bagiku
adalah damba dari segala damba.
Allah! Allah! Allah!
Engkaulah kijang emas
menyelinap antara pohonan di hutan.
Engkaulah keindahan dan kegesitan.
Lihatlah, jantungku berdebar dengan gemas.
Engkaulah bulan di balik cemara,
burung penyanyi di dalam belukar,
dan putri Cina yang jelita
bersembunyi di balik kipasnya.
Lihatlah, kerinduanku, ya Allah.
Kerinduan, kegemasan, damba dan pesona.
Ungkaplah diriMu padaku, wahai,
Tanya Dari Segala Tanya.
Sedemikian agung dan besarMu
sehingga tetap menjadi tanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar