Sabtu, 10 Oktober 2009

Majalah Kidung
DISKUSI
TRADISI MENULIS DAN SASTRA LOKALITAS DAN
PEMBACAAN PUISI-PUISI MARDI LUHUNG


12 Oktober 2009 Pukul 1 siang
Di GOR Jombang

Narasumber:
1.Mardi Luhung, sastrawan, Gresik
2.Nasrul Ilahi, pemerhati budaya, Jombang
3.Anang Made Mahmudy, Pemred Linguakata, Surabaya

Moderator:
Fahrudin Nasrulloh (Komunitas Lembah Pring, Jombang)

Terbuka untuk umum dan gratis.

Kontak:
Nasrul Ilahi 0856 48 28 77 89 ( Disporabudpar Jombang)

Mardi Luhung — Nama sapaan Hendry. Lahir di Gresik, 5 Maret 1965. Dia lulusan Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jember. Puisinya tersebar di berbagai media, seperti: Kalam, Surabaya Post, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, HAI, Kuntum, Tebuireng, Memorandum, Kolong, Teras, Buletin DKS, Kidung DKJT, Karya Darma dan Jurnal Selarong. Sedangkan buku yang memuat puisinya adalah: Antologi Puisi Indonesia (KSI, 1997), Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (Grasindo, 2003), Horison Sastra Indonesia: Kitab Puisi (Horison, 2002), Bapakku Telah Pergi (BMS, 1995), TUK volume II Bertandang dalam Proses (TUK, 1999), Mimbar Penyair Abad 21 (DKJ, 1996), Birahi Hujan (DKJ-AKAR-Logung, 2004) dan Living Together (Kalam, 2005). Buku puisi tunggalnya: Terbelah Sudah Jantungku (1996) dan Wanita yang Kencing di Semak (2002). Pernah memenangkan lomba penulisan esai tingkat nasional pada Sayembara Mengarang tentang Apresiasi Sastra untuk Guru SLTA yang diadakan oleh Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1999). Mengikuti Program Penulisan Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) dalam Bidang Puisi (2002), Cakrawala Sastra Indonesia (2004), International Literary Biennale (2005) serta diundang dalam Festival Kesenian Yogyakarta XVIII/2006. Buku puisinya yang baru terbit Ciuman Bibirku yang Kelabu (2007).



Tidak ada komentar: