Minggu, 11 Oktober 2009

JALAN SUNYI MBAH SURA

Tanggal:
14 Oktober 2009
Waktu:
19:30 - 22:30
Tempat:
SUNAN AMBU TEATER - STSI BANDUNG

Komunitas Mbah Suara Surakarta akan pentas teater tari dengan judul " Jalan Sunyi Mbah Sura". Karya ini merupakan garapan lebih lanjut karya lawas yang berjudul "Capinge Mbah Sura"

DISKRIPSI:

Judul Karya : (Teater Tari) JALAN SUNYI MBAH SURA

Penata Tari : S. Pamardi

Penata Musik : Dedek Wahyudi Sutrisna & Slamet Gundono
Produksi : Komunitas Mbah Sura, Surakarta
Catatan Karya :
Menurut ceritera orang tua di Solo, pernah ada orang pintar yang di kenal serbagai Mbah Sura, Ia mempunyai ciri memakai ikat kepala iket wulung, dengan berkain jarit Sekar Jagad, dan selalu memakai cincin (akik). Banyak orang yang datang berguru kepada dia atau sekedar berkonsultasi. Dari kalangan tukang becak, sopir bus, tukang ojek, pegawai negeri maupun swasta,dan juga kalangan intelektual serta seniman dan budayawan. Ia menjadi orang yang sangat terhormat dan disegani pada waktu itu. Kemudian entah apa yang terjadi, menurut kabar dari mulut ke mulut, Mbah Sura dikabarkan telah mati tertembak, tetapi tidak satupun yang mengetahui dimana dan kapan peristiwanya serta dikubur dimana. Namun ada juga yang mengabarkan ia berada disuatu tempat, dan tidak mau ditemui oleh siapapun. Dikabarkan pula telah terjadi perubahan yang sangat drastis dalam kehidupannya. Bagaimana ia yang semula dikenal sebagai seorang sangat terhormat, tiba-tiba terpuruk menjadi orang yang dianggap sangat rendah.
Begitu dahsyat perubahan yang dialaminya sehingga secara psikologis menjadi beban yang sangat berat termasuk tentang kejawaan. Bagi mbah Sura, Jawa adalah ideologi yang harus dipertahankan sekaligus diperjuangkan, walaupun ia harus teralienasi. Orang pintar itu sekarang menjadi sebuah mitos dikalangan masyarakat bawah sebagai korban konflik politik dan ideologi.
Jasad mbah Sura boleh mati, tetapi jiwa, pikiran dan semangat mbah Sura akan terus ada walau jalan itu sunyi. Jalan Sunyi Mbah Sura merupakan episode perjalanan spiritual Mbah Sura. Sebuah pengembaraan laku keyakinan mandiri. MBAH SURA mengembara: Mencari dan Menemukan AKU.
Perjalanan panjang. Perjalanan penuh liku. Sarat ...rasa. Melintas dari satu tempat ke tempat lain, dan menghadap dari situasi batin ke situasi batin lain. Akankah ini berujung? MBAH SURA masih (akan) mengembara …… walau itu SUNYI….

Sinopsis :

Apalah ramai bila ternyata sunyi tersisa, dan sepi mendera
Apalah sunyi bila ternyata ramai bergolak, dan riuh pun gemuruh

Sunyi………..
Ramai ………
Sunyi ……..

Ramai…….
Sunyi …….
Sunyi …….

Apakah ini jalanku ?
Jalan Sunyi dari jalan-jalan penuh keramaian
Jalan Sunyi diantara gemuruh jalan-jalan riuh

Sunyi jalanku, jalanku riuh

Tidak ada komentar: