Selasa, 20 Oktober 2009

‘Tali Timba’

Pameran tunggal Juliana Yasin yang berjudul ‘TALI TIMBA’ akan di selenggarakan di galeri JaF (Jatiwangi Art Factory) pada tanggal 23 Oktober 2009 ini dan dibuka pada jam 8 malam. Karya yang akan di pamerkan di antaranya ialah lukisan, foto, instalasi, video dan musik. Pameran akan berlangsung sampai tanggal 14 November.

Juliana adalah seorang seniman kontemporer dari Singapura. Karyanya menyangkut berbagai disiplin seni rupa, di anataranya performance art, Instalasi, video dan lukisan. Di tahun ini dia fokus pada layang-layang sebagai tema objek untuk karyanya. Layangan merupakan simbol pergerakkan dan kebebasan yang selalu muncul dalam titk pertemuan isu-isu yang sering Juliana pertanyakan. Salah satunya identitas perempuan dalam segi agama dan budaya.

Karya-karya Juliana sebenarnya menyampaikan identitas yang sacara sadar sering melukis dualitas keberadaanya: konservatif ketaatan pada agama dan pendidikan politik yang dihadapkan pada pengalaman yang berbeda dan hidup sebagai seniman yang berkeliling dunia.

Juliana melakukan residensi selama sebulan sejak tanggal 25 September 2009. Sewaktu residensinya, dia mengajak Pak Abdul Hamid membuat workshop layang-layang selama dua hari dengan anak-anak sekolah SMP dan warga setempat . Dan menerbangkan layang-layang kreasinya bersama-sama. Pak Hamid adalah pembuat dan penerbang layang-layang dari Bandung. Dia sudah kelilingi dunia dengan layangannya dan menjuarai berbagai kompetisi layang-layang di Indonesia dan juga internasional sejak tahun 82 sampai sekarang.

Masih dalam rangkaian kerja residensinya, untuk memancing partipasi masyarakat lokal, Juliana dibantu komunitas layang layang lokal. Mengadakan lomba layang layang kreasi tingkat umum sekecamatan Jatiwangi.

Dalam hal ini Juliana mendorong dirinya tidak saja melulu berfokus sebagai kreator dalam proyek residensi dan pamerannya ini, dia seperti sedang menyebrang keluar dari pusatnya memasuki wilayah sebagai motivator yang secara tanpa sadar mengajak masyarakat lokal menjadi kreator dalam ikatan bersama yang bernama layang layang.

Di sinilah peran Tali Timba menjadi penting seperti halnya dalam menerbangkan layang layang yaitu untuk menggerakan dan mengarahkan layang layang. Dan Juliana seperti sedang menjadi layang layang itu sendiri, dia mengarahkan dirinya dengan leluasa kadang menukik dan lebur memasuki wilayah masyarakat lokal kadang mengapung mengajak masyarakt lokal merasakan impian seni rupa masa depan. Sebuah kerja kolaboratif yang terus menerus dia kembangkan.
Tali Timba adalah istilah bahasa masyarakat lokal Jatiwangi yang artinya menunjuk pada tali tengah pengikat layang layang yang berfungsi sebagai penyeimbang dan kendali arah layang layang tatkala terbang.

Begitulah Juliana, seolah seperti layang layang itu sendiri yang dengan sadar kembali mengikat dirinya pada akar dan keluasan cakrawala sekaligus lewat penghubung tali timba layang layang.

Galeri JaF (Jatiwangi art Factory Gallery)
Jalan Makmur 604 desa Jatisura. Kec. Jatiwangi. Kab. Majalengka – Jawa Barat - Indonesia


Tidak ada komentar: