Bentara Pentas Musik - Chamber Jazz
Iwan Hasan with Andien, Mery Kasiman, & Enggar Widodo
Tanggal:
17 Desember 2009
Waktu:
19:30 - 21:00
Tempat:
Bentara Budaya Jakarta
Bentara Pentas Musik, Kamis ini akan menampilkan:
Chamber Jazz - Iwan Hasan with Andien, Mery Kasiman & Enggar Widodo
Kamis, 17 Desember 2009
Pkl. 19.30 WIB
di Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Selatan 17 Jakarta Pusat
Telp : (021) 5483008, 5490666 ext: 7910-7913
www.bentarabudaya.com
Jazz dapat dihadirkan dalam berbagai format. Iwan Hasan, komponis / gitaris yang selama ini lebih dikenal sebagai Music Director, gitaris dan vokalis band progressive Discus serta arranger orkestra untuk album-album musik pop dan rock (Ungu, ST12, Getah, dll), menghadirkan repertoar yang mayoritas terdiri dari Jazz Standards yang dikemas dalam aransmen untuk formasi gitar-vokal-piano-tuba.
Untuk proyek Chamber Jazz ini, Iwan berkolaborasi dengan tiga musisi yang dirasanya benar-benar sesuai untuk konsep ini. Andien, penyanyi jazz muda yang tidak asing lagi, telah kerap berkolaborasi dengan Iwan sejak hampir lima tahun terakhir ini, baik dalam konser Discus, konser Andien, maupun saat-saat lain, serta tampil bersama Iwan dalam penampilan Discus di festival Zappanale di Jerman belum lama ini. Mery Kasiman (piano), pianis jazz yang juga pengajar di Institut Musik Daya, adalah pianis jazz yang memiliki kesamaan latar belakang jazz dan klasik dengan Iwan sehingga memiliki keserasian pemikiran, cita rasa, dan style bermain. Enggar Widodo (tuba) yang juga dikenal sebagai pemain trombone yang telah malang melintang di komunitas jazz, adalah satu-satunya pemain tuba di ibukota yang hingga kini diketahui dapat memainkan instrumen tuba dalam fungsi sebagai bassist jazz, yang biasanya diperankan oleh instrumen bass gitar atau contrabass.
Adapun Iwan sengaja memilih menggunakan tuba untuk fungsi bass dalam format ini untuk memberi nuansa klasik. Selain itu, dalam sejarah musik jazz, pemain tuba memang kerap difungsikan sebagai bassist, terutama pada era Dixieland 1890 an sampai awal abad 20. Proyek ini unik karena tuba yang memiliki konotasi early jazz (jazz awal) atau trad jazz (jazz tradisional) dipadukan dengan gaya permainan gitar dan piano yang modern serta vokal dalam format musik kamar.
Dalam konsep Chamber Jazz ini tetap terkandung elemen improvisasi yang menjadi ciri jazz. Namun dalam aransmen kadang terselip sensibilitas musik klasik didalamnya, sesuai latar belakang Iwan sebagai komponis klasik kontemporer. Ciri masing-masing individunya juga memberi sentuhan kuat pada warna keseluruhan ensemble ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar