Minggu, 10 Januari 2010

SENI UNTUK PUBLIK
Penyelenggara:
Kotakgila CommunitArt

Waktu Mulai:
04 Januari 2010 jam 19:30
Waktu Selesai:
11 Januari 2010 jam 19:30
Tempat:
DAHARA Gallery Jalan Dorang No. 7 Semarang Indonesia


Pameran bersama mahasiswa seni rupa Universitas Negeri Semarang berjudul "Senirupa Untuk Publik", inisiatif dan kolektif yang terkelompok dalam komunitas seni bernama Kotak Gila Communitart. Dibentuk oleh Ragil Adi Winata, M. Yudha Wicaksono, Jauhar Fakhri, M. Rahman Athian, Mahendra Aditya Restiawan, Wisnu Dian Purwoko, Juju Rihasworo, Muntohar, Akhmad Khusnayain, Fajar Aryanto, Ade Firman .A, Ibnul Affan, Ayib Suyadi, Mamad Nurahmat, dan Akhfas Adzim Faisol.

Akan di pamerkan di DAHARA Gallery Jalan Dorang No. 7 Semarang Indonesia. Pembukaan pameran Senin 4 Januari 2010 pukul 19:30 WIB. Pameran akan dibuka oleh Bapak Putut Wahyu Widodo. Pameran berlangsung 4-11 Januari 2010 buka setiap hari pukul 10:00-19:00 WIB. Selaku kurator pameran Chabib Duta Hapsoro.

Karya seni yang digelar bertujuan membangun kepercayaan publik melalui industri kreatif di Semarang. Alih-alih agar mudah dikonsumsi masyarakatnya. Juga sebagai ajang dalam menemukan peluang baru. Mengembalikan seni kepada publik luas, sehingga seni rupa tidak lagi menjadi wilayah elit, yang hanya dipunyai sebagian individu.

Pameran bersama Kotak Gila Communitart berusaha menyampaikan bahwa seni bisa dibangun melalui dua langkah. Pertama sebagai obyek komoditi, yang kedua lebih penting juga sebagai catatan budaya yang sedang terjadi. Dimana apabila keduanya di lakukan dengan professional dan etika, maka seninya merupakan hasil pemikiran intelektual. Sehingga Semarang mempunyai budaya yang bisa dicatat dan dipelajari sebagai sebuah kota. Para seniman dan apresian bertemu dalam sebuah event pameran untuk bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya intelektual budaya.

Semarang selama ini tersudut dari kota lain yang mempunyai sejarah seni seni dan identitas budaya lebih jelas, sehingga mereka kini mempunyai infrastuktur seni yang terus berkembang. Hal tersebut lebih karena kota yang mempunyai sejarah seni jelas, telah melewati periode pemikiran dalam setiap perubahan-perubahan yang terjadi. Ada catatan yang bisa dijadikan referensi untuk melangkah kedepannya.

Menanggapi hal tersebut pameran ini juga mempunyai peran sebagai motivasi para pelaku seni di Semarang yang telah bersedia membangun fasilitas dan infrastruktur seni rupa. Saatnya menentukan sikap untuk duduk bersama dan mencari solusi dalam mengejar ketertinggalan ini.


Tidak ada komentar: