Rabu, 10 Juni 2009


HUTAN BOGOR (hlm. 47-48)

Badai turun
di dalam hutan.
Badai turun
di dalam sajak-sajakku.
Selalu, sayang,
aku terkenang kepadamu.

Sudah jam empat sore
hujan jatuh di hutan kenari.
Semula nampak manis
kemudian mendahsyatkan
Di dalam hujan, mendung dan petir
bumapun nampak fana.
Tak ada jang abadi.

Buruk dan basah
jenggot pohonan,
lumut-lumut di dahan, benalu dan paku-paku.
Aku berpikir
betulkah aku tidak menipumu?

Di dalam hujan
bumi dan sajak
terasa fana.
Berhadapan dengan maut
dengan malu
telanjanglah kita.

Menggapailah tangan-tangan kita
bagai dahan-dahan pohonan
dan beriaklah suara-suara
dalam perkelahian yang fana.
Tapi dengan dahsyat
dahan-dahan tetap menggapai.
Yang penting
bukanlah kekalahan ataupun kemenangan
tapi bahwa tangan-tangan telah dikepalkan
biarpun kecapaian.

Badai turun
di dalam hutan.
Badai turun
di dalam sajak-sajakku.

Tidak ada komentar: