A Project by R. Yuki Agriardi
Penyelenggara:
PLATFORM3 - Bandung
Waktu Mulai:
22 Januari 2010 jam 16:00
Waktu Selesai:
12 Februari 2010 jam 19:00
Tempat:
Platform3
Jl. Cigadung Raya Barat no. 2 Bandung 40191
Bandung, Indonesia
Hari Hening Terakhir
Pada tahun 1883, ketika zaman penjajahan Belanda di wilayah yang kelak jadi Indonesia terjadi sebuah peristiwa yang mengubah dunia. Hari saat dunia meledak : letusan Gunung Krakatau. Setelah mengamati berbagai artikel, saya melihat peristiwa menakjubkan ini mengubah hampir segalanya. Beberapa hari sebelum penghancuran terjadi, semua makhluk hidup merasakan gejala kekhawatiran untuk berbagai alasan yang tidak jelas.
Perasaan sepi dan ketidakjelasan ini mendorong saya untuk membuat sebuah instalasi. Saya percaya, di awal kekacauan besar, terdapat sebuah momen sepi dan ketidakjelasan: momen dimana kita (seharusnya) tidak berpikir apa-apa, tetapi merasakan hampir segalanya. Ketika hal besar menjadi sangat ringan, bisu, dan mengajak pada kontemplasi sepi. Kita akhirnya bisa tahu hal besar itu terjadi.
The last quiet day
In August 1883, during the Dutch colonization, in a region that later on become Indonesia, there happened a moment that changed the world. It was the day when the world exploded: the Krakatau eruption. After reading some articles about it, I see that this incredible moment has change almost everything. Few days before the annihilation took place, all living creatures were worried for some unknown reasons.
This feeling of silence and uncertainty has lead me to built an installation. I believe that, in the beginning of a great catastrophe, there is a moment of silence and uncertainty: a moment when we (supposed to) think almost about nothing but feel almost about everything. When the great things become faint, mute and encourage a quiet contemplation, then we know, how these big things are coming.
R. Yuki Agriardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar