Minggu, 14 Februari 2010

Wouw..!
Mengadaptasi Cerita Komik
Waktu Mulai:
26 Februari 2010 jam 19:30
Waktu Selesai:
07 Maret 2010 jam 20:00
Tempat:
Tujuh Bintang Art Space
Jl Sukonandi 7
Yogyakarta, Indonesia


Keterangan
Melalui komik tokoh-tokoh imajinatif bentukan dari komikus dapat kita lihat, melalui penampakan visual tokoh itu dapat terlihat bagaimana gaya bicaranya, perilakunya dan bagaimana kepribadiannya. Disinilah tokoh itu dapat memasuki wilayah ingatan pembaca. Kekuatan menciptakan tokoh dengan spesifikasi kepribadian yang unik ini menjadi sesuatu yang lain. Citra inilah yang menyebabkan cerita komik itu dikenal.

Melalui tokoh imajiner ini narasi komik digerakan, walaupun cerita itu pada akhirnya bertumpu pada baik atau buruknya tokoh yang tampil tetapi kekuatan cerita yang menyebabkan munculnya mitos dalam kejadian komikal yang tercipta. Tokoh antagonis atau protagonis adalah sesuatu yang menggerakan penceritaan lebih jauh. Bagimana tokoh itu tampil dalam tiap adegan adalah citra spesifik yang hendaknya dapat menjadi perhatian, atau titik tumpu kemunculan kedalaman kerakteristik komikal.

Visual yang demikian pesat, ternyata dapat menjadikan citra komik menjadi materi lukisan yang dapat diandalkan sebagai obyek yang tidak terhindarkan. Komposisi komikal dari gerak juga dapat merunut bagaimana kepribadian tokoh tampil dari satu peristiwa ke peristiwa yang lainnya. bagian demi bagian inilah yang sebenarnya dapat digali menjadi sesuatu yang detail dari obyek visual.

Kehadiran sensasi dari citra tokoh dapat disajikan secara utuh menjadi obyek lukisa yang demikian kuat, seiring kapasitas tokoh dalam peristiwa yang terjadi ditengah penceritaan. Kehandalan tokoh cerita dalam satu peristiwa adalah nialai kehadiran dalam penceritaan yang dapat dicermati sebagai keunikan mengupas masalah dalam pesan yang hendak disampaikan sang komikus. Disinilah titik obyektif dimana tokoh baik antagonis atau protagonis mendapatkan posisinya.

Visual-visual itulaha yang dapat dijadikan obyek yang lebih dalam untuk membentuk reaksi antara keduanya menjadi sesuatu yang lebih dalam. Karakteristik masing-masing saling mengisi dalam satu ruang yang tidak terdapat celah dalam membuat situasi lebih jauh lagi, karena pendekatan obyektif yang harus ditunjukan dalam visual yang lebih jelas. Kekuatan inilah yang diperinci menjadi obyek yang jelas, detail dan situasional.

Artists :
SULUNG | PURNOMO | JANU | RESTU | RINARSI WIDHI | RUDY ATJE | HENDRA BLANKON | RUDY LAMPUNG | F.ALWATONI | SARWOTO KATOT | GURIT | RIONO TUNGGUL N | PRIHATMOKO | YUDHA SANDY | TERA BRAJAGOSHA | SUTRISNO | BONDHO TEGUH | BATMAN HENRY | BING MUSHOWIR | SALEH HUSEIN | HAORITSA | GIBRAN REZA | SENO PURWANTO ADJI

Curator :
FRIGIDANTO AGUNG

Live Music :
THE WALRUS


1 komentar:

Tubi mengatakan...

Asiiiik...
Lanjut Mas Wahyu...