Rabu, 10 Juni 2009


DOA MALAM (hlm. 59-60)

Allah di sorga.
Dari rumah bambu sempitku
di malam yang dingin
tanganku yang rapuh
menggapai sorgaMu.
Aku akan tidur di mataMu
yang mengandung bianglala
dan lembah kasur beledu.
Ketika angin menyapu rambutMu
yang ikal dan panjang
aku akan berlutut
di pintu telingaMu
dan mengucapkan doaku.
Doa adalah impian
dan segala harapan insan.
Di dalam doa aku bisikkan impianku.
Apakah Kau tertawa lucu?
Anakku yang kecil
memanjat jubahMu
dan tidur di dalam sakuMu.
Sedang bulan di atas pundakMu
isteriku masuk ke dalam darahMu.
Ketika engkau mengucapkan selamat malam
bunga-bunga kertas anekawarna
berhamburan dari mulutMu.
Dan untuk anakku
Kau sediakan balonan biru.
Bintang-bintang bertepuk tangan
dan serangga malam riuh tertawa
semua mengagumiMu:
Tukang Sulapan Tak Bertara.
Lalu Kau angkat tanganMu yang berpospor
gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan.
Dan itu berarti: selamat tidur
sampai ketemu esokhari
dengan sulapan yang lain dan baru.

Tidak ada komentar: